NYAAH KA KOLOT
INOVASI NYAAH KA KOLOT
A. Pendahuluan
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang
mengalami proses perubahan menjadi seorang yang lemah dan rentan yag
diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan system fisiologis dan
meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian ( Setiati et
al, 2009).
Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan
secara negative, dianggap sebagai beban keluarga masyarakat dan sekitarnya
serta dianggap sebagai individu yang tidak mandiri. Kenyataan ini mendorong
semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua identik dengan semakin
banyaknya masalah yang dialami oleh lansia. Lansia cenderung dipandang
masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan dengan orang-
orang yang ada disekitarnya ( Huda, 2004).
B. Latar Belakang
Kemandirian
pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan aktifitas sehari- hari
(Mariam, 2008). Menurut penelitan yang dilakukan swardana dan ariesta, pada
tahun 2012 tentang karakteristik lansia dengan kemudian aktifitas sehari- hari
didapatkan bahwa kemandirian aktifitas sehari- hari di pengaruhi oleh usia,
tingkat pendidikan, status perkawinan, serta kondisi kesehatan. Berdasarkan hal
tersebut, factor yang masih dapat dimodivikasi/ dikontrol adalah kondisi
kesehatan.
Secara umum,
semakin menua seseorang, kondisi kesehatan juga akan mengalami penurunan.Berdasarkan
hasil riskesdas (2013) diketahui bahwa prevlensi penyakit yang sering di derita
lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, Kanker, dan Diabetes
Melitus. Di posyandu lansia puskesmas Pameungpeuk penyakit paling banyak yang
diderita lansia adalah Hipertensi
Kondisi
kesehatan seseorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak
langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada
lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan
dasar dan moralitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa akan
memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik (McNaughton,2012). Status
gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam melakukan aktifitas
sehari- hari ( Setiani, 2011).
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas
kehidupan lansia agar dapat menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan
berdaya guna bagi diri, kehidupan keluarga, dan masyarakat sesuai dengan
lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan
kebugaranlansia baik secara psikis maupun fisik.
b. Menjalin tali silaturahmi para lansia di
tempat tersebut
c. Menjaga kesetabilan psikologi dan
psikososial para lansia.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok : Memprioritaskan pasien Lansia Yang benar benar membutuhkan
bantuan
Rincian Kegiatan :
1. Menimbang berat badan
2. Mengukur tinggi badan
3. Mengukur tekanan darah
4. Melakukan pemeriksaan.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
1.
Pasien datang
ke puskesmas langsung di sambut oleh petugas
2.
Pasien di
persilahkan untuk duduk di kursi prioritas
3.
Petugas
melakukan pendaptaran
4.
Pasien di
antarkan oleh petugas ke ruangan Lansia
5.
Petugas
melakukan Anamesa kepada pasien
6.
Melakukan
pengukuran tekanan darah
7.
Melakukan
penimbangan berat badan
8.
Dilakukan
pemeriksaan oleh Dokter
9.
Petugas
mengambil resep obat yang di berikan oleh dokter
10.
Mempersilahkan
pasien untuk menunggu d kursi tunggu
F. Sasaran
1. Lansia yang berkunjung ke Puskesmas
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal pelaksanaan setiap hari pada jam
kerja
H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan
untuk melihat apakah kegiatan sudah terlaksana sesuai jadwal atau belum.
Pelaporan dibuat dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi
Kegiatan
Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini
adalah bukti pelaksanaan kegiatan
Rekam medis, Buku Register, Pelaporn
kegiatan ini dilakukan setiap akhir bulan.
gambar leafleat/Brosur
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang
mengalami proses perubahan menjadi seorang yang lemah dan rentan yag
diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan system fisiologis dan
meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian ( Setiati et
al, 2009).
Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara negative, dianggap sebagai beban keluarga masyarakat dan sekitarnya serta dianggap sebagai individu yang tidak mandiri. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia. Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan dengan orang- orang yang ada disekitarnya ( Huda, 2004).
B. Latar Belakang
Kemandirian
pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan aktifitas sehari- hari
(Mariam, 2008). Menurut penelitan yang dilakukan swardana dan ariesta, pada
tahun 2012 tentang karakteristik lansia dengan kemudian aktifitas sehari- hari
didapatkan bahwa kemandirian aktifitas sehari- hari di pengaruhi oleh usia,
tingkat pendidikan, status perkawinan, serta kondisi kesehatan. Berdasarkan hal
tersebut, factor yang masih dapat dimodivikasi/ dikontrol adalah kondisi
kesehatan.
Secara umum,
semakin menua seseorang, kondisi kesehatan juga akan mengalami penurunan.Berdasarkan
hasil riskesdas (2013) diketahui bahwa prevlensi penyakit yang sering di derita
lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, Kanker, dan Diabetes
Melitus. Di posyandu lansia puskesmas Pameungpeuk penyakit paling banyak yang
diderita lansia adalah Hipertensi
Kondisi
kesehatan seseorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak
langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada
lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan
dasar dan moralitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa akan
memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik (McNaughton,2012). Status
gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam melakukan aktifitas
sehari- hari ( Setiani, 2011).
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas
kehidupan lansia agar dapat menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan
berdaya guna bagi diri, kehidupan keluarga, dan masyarakat sesuai dengan
lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan
kebugaranlansia baik secara psikis maupun fisik.
b. Menjalin tali silaturahmi para lansia di
tempat tersebut
c. Menjaga kesetabilan psikologi dan psikososial para lansia.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok : Memprioritaskan pasien Lansia Yang benar benar membutuhkan
bantuan
Rincian Kegiatan :
1. Menimbang berat badan
2. Mengukur tinggi badan
3. Mengukur tekanan darah
4. Melakukan pemeriksaan.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
1.
Pasien datang
ke puskesmas langsung di sambut oleh petugas
2.
Pasien di
persilahkan untuk duduk di kursi prioritas
3.
Petugas
melakukan pendaptaran
4.
Pasien di
antarkan oleh petugas ke ruangan Lansia
5.
Petugas
melakukan Anamesa kepada pasien
6.
Melakukan
pengukuran tekanan darah
7.
Melakukan
penimbangan berat badan
8.
Dilakukan
pemeriksaan oleh Dokter
9.
Petugas
mengambil resep obat yang di berikan oleh dokter
10. Mempersilahkan pasien untuk menunggu d kursi tunggu
F. Sasaran
1. Lansia yang berkunjung ke Puskesmas
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal pelaksanaan setiap hari pada jam kerja
H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah kegiatan sudah terlaksana sesuai jadwal atau belum. Pelaporan dibuat dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
I. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi
Kegiatan
Dokumen yang diperlukan dalam kegiatan ini
adalah bukti pelaksanaan kegiatan
Rekam medis, Buku Register, Pelaporn
kegiatan ini dilakukan setiap akhir bulan.
Belum ada Komentar untuk "NYAAH KA KOLOT"
Posting Komentar