KIPER BIRU (KITA PERANGI PENYAKIT TB PARU)
INOVASI KIPER BIRU(KITA PERANGI PENYAKIT TB PARU)
RINGKASAN PROPOSAL
Tingginya
kasus kejadian sakit TB di Kecamatan Pameungpeuk
yang disebabkan karena faktor perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku sehat
menjadi satu permasalahan yang harus segera diatasi, terlebih jumlah penduduk di wilayah UPT
Puskesmas Pameungpeuk yang cukup banyak
terdiri dari 8 Desa
dengan jumlah Penduduk
lebih dari 44.000
orang, menjadikan masalah upaya peningkatan kesehatan di Kecamatan Pameungpeuk
sangat penting.
Pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan kesehatan di Kecamatan
Pameungpeuk melalui pengembangan Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) KIPER
BIRU diharapkan menjadi satu solusi.
Adapun
masalah kesehatan TB Paru yang
ingin dipecahkan adalah:
1. Perbaikan
dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Kecamatan Pameungpeuk
2. Peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehaat
3. Menurunkan
kasus kejadian sakit akibat factor perilaku tidak sehat;
4. Pemberdayaan
masyarakat (kader Kesehatan KIPER BIRU)
dalam pembangunan kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan warga masyarakat Kecamatan Pameungpeuk
5. Menekan angka Los
Follow Up atau Kegagalan dalam pengobatan (DO Pengobatan)
6. Masyarakat yang Sakit TB Paru Berobat Sampai Sembuh
Apabila
dikaitkan dengan Visi dan Misi Kabupaten Garut tahun 2019-2024, hal ini
sangatlah sejalan mengingat Visi Kabupaten Garut untuk mewujudkan Garut yang
bertaqwa maju dan sejahtera, dengan misi kesatu yaitu mewujudkan kualitas
kehidupan masyarakat yang agamis, sehat cerdas dan berbudaya, serta sejalan pula dengan tujuan pembangunan kesehatan untuk mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri melalui gerakan masyarakat hidup sehat, serta
sesuai dengan gerakan besar Dinas Kesehatan Kabupaten Garut pada gerakan
keempat yaitu gerakan sadar sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
Tingginya
kasus kejadian sakit TB di Kecamatan Pameungpeuk
yang disebabkan karena faktor perilaku yang tidak sesuai dengan perilaku sehat
menjadi satu permasalahan yang harus segera diatasi, terlebih jumlah penduduk di wilayah UPT
Puskesmas Pameungpeuk yang cukup banyak
terdiri dari 8 Desa
dengan jumlah Penduduk
lebih dari 44.000
orang, menjadikan masalah upaya peningkatan kesehatan di Kecamatan Pameungpeuk
sangat penting.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan di Kecamatan Pameungpeuk melalui pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) KIPER BIRU diharapkan menjadi satu solusi.
Adapun
masalah kesehatan TB Paru yang
ingin dipecahkan adalah:
1. Perbaikan
dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Kecamatan Pameungpeuk
2. Peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehaat
3. Menurunkan
kasus kejadian sakit akibat factor perilaku tidak sehat;
4. Pemberdayaan
masyarakat (kader Kesehatan KIPER BIRU)
dalam pembangunan kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan warga masyarakat Kecamatan Pameungpeuk
5. Menekan angka Los
Follow Up atau Kegagalan dalam pengobatan (DO Pengobatan)
6. Masyarakat yang Sakit TB Paru Berobat Sampai Sembuh
Selain
berdampak positip pada enam
upaya pemecahan masalah kesehatan di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pameungpeuk, inovasi KIPER
BIRU ini sudah di replikasi di 9 kecamatan
di Kabupaten Garut, meskipun dengan nama yang berbeda, dan tim KIPER BIRU UPT Puskesmas Pameungpeuk bertindak sebagai
Narasumber dalam kegiatan tersebut.
Tujuan Inovasi
Gambarkan
/Jelaskan tujuan inisiatif (*gagasan*) munculnya inovasi ini
Jawaban
Tujuan
inovasi yang ingin dicapai adalah:
- Terbentuknya model pengembangan UKBM ;
- Mewujudkan Penduduk Sehat;
- Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga masyarakat Kecamatan Pameungpeuk;
- Mendorong pemberdayaan masyarakat Kader kesehatan (kader kiper biru).
Sedangkan
sasaran yang ingin di capai :
- Perbaikan kualitas kesehatan lingkungan Kecamatan Pameungpeuk;
- Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat;
- Menurunkan kasus kejadian sakit akibat factor perilaku yang tidak sehat;
- Membentuk warga peduli kesehatan.
- Menurunkan angka kegagalan pengobatan TB
- Mencapai target penemuan terduga pasien TB dan kesembuhan pasien TB
Keselarasan Dengan Kategori
Yang Dipilih
Jelaskan
keterkaitan inovasi dengan kategori yang dipilih
KIPER BIRU merupakan program
inovasi berbasis pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan, melalui
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, dengan perbaikan dan peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat, serta peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, yang
didukung oleh kader kesehatan kiper biru
dalam penemuan Terduga TB dan Investigasi Kontak TB di wilayah Kerja UPT
Puskesmas Pameungpeuk.
Pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan melalui inovasi KIPER BIRU mendorong keterlibatan
aktif dari seluruh warga masyarakat
dalam berbagai kegiatan dan upaya kesehatan yang berdampak pada peningkatan status
kesehatan warga masyarakat
dan ditandai dengan adanya penurunan kasus kegagalan
pengobatan secara signifikan.
Signifikasi (Arti
Penting)
Jelaskan
bagaimana inisiatif ini berperan penting dalam mengatasi kekurangan atau
kelemahan tata kelola, administrasi umum atau pelayanan public di suatu negara
atau wilayah tertentu. Inisiatif tersebut harus berdampak positif terhadap
kelompok-kelompok penduduk, termasuk kelompok yang rentan (yaitu anak-anak,
perempuan, orang tua, orang cacat dll). Dalam konteks negara atau wilayah anda.
Jawaban
KIPER BIRU di wilayah UPT
Puskesmas Pameungpeuk
memiliki peran yang strategis dalam peningkatan kualitas kesehatan lingkungan
di masyarakat Kecamatan Pameungpeuk
dan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat warga masyarakat hal ini berdampak pada
penurunan kasus kejadian putus
pengobatan akibat ketidak
patuhan minum obat yang akan berdampak pada peningkatan kasus penularan
penyakit TB di warga masyarakat Kecamatan Pameungpeuk.
Karena
melalui KIPER BIRU:
- Tumbuhnya peran aktif dari kader kesehatan kiper biru untuk pemantaun obat, penjaringan terduga TB dan Investigasi kontak TB di wilayah kecamatan pameungpeuk.
Tercapainya target penemuan terduga Tb dan angka kegagalan pengobatan dapat di tekan sehingga keberhasilan program pengobatan TB akan di rasakan oleh semua pihak.
Terbangunnya sinergitas program kesehatan di Kecamatan Pameungpeuk baik secara lintas program maupun lintas sector;
Pelaksanaan inovasi secara bertahap dan berkelanjutan bahkan direflikasi di beberapa kecamatan meskipin dengan nama yang berbeda.
Inovasi
Jelaskan
mengapa inisiatif ini inovatif dalam
konteks negara dan wilayah anda.
Jawaban
KIPER BIRU inisiatif ini menjadi
program inovasi puskesmas
pameungpeuk untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga kecamatan pameungpeuk
dengan menekan angka kegagalan pengobatan Tb, menekan laju penularan TB dengan
cara penjaringan terduga Tb, selain itu meningkatkan kesehatan warga masyarakat
dengan pemeriksaan sedini mungkin pemeriksaan terduga TB bagi kontak serumah
ataupun kontak lingkungan pasien Tb di wilayah kecamatan puskesmas.
Jelaskan apakah inovasi
ini asli atau apakah adabtasi/modifikasi /reflikasi dari konteks lain
Jawaban
Inovasi
KIPER BIRU merupakan adabtasi
dari pelaksanaan UKBM berdasarkan
Permenkes No
1 tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan kader, tetapi dimodifikasi
dengan melakukan pendekatan yang bersifat local dan mengedepankan budaya dan
potensi setempat.
Transferabilitas
Apakah
inovasi tersebut memiliki potensi dan/atau terbukti telah diterapkan dan
diadabtasi (disesuaikan) ke dalam konteks lain (negara atau wilayah lain)? Jika
ya, jelaskan dimana dan bagaimana prosesnya
Jawaban
KIPER BIRU terbukti dapat
diterapkan dan diadaptasi di beberapa kecamatan di Kabupaten Garut, meskipun
dengan nama lain tetapi metode penerapan dan langkah strategi kegiatan yang dilakukan menggunakan metode KIPER BIRU. Tentunya di
masing-masing wilayah dimodifikasi lagi dengan disesuaikan budaya dan potensi
lokal masing-masing.
Selanjutnya
membuat rencana terstruktur, sistematis dan berkelanjutan dengan semangat, sinergitas
dan kolaborasi lintas sektor.
Sumber Daya
Sumber
daya apa (manusia, keuangan, atau lainnya) yang digunakan untuk melaksanakan
inovasi tersebut?
Pemangku
kepentingan lain mana di dalam institusi yang terlibat dan memberikan
kontribusi dalam memunculkan dan melaksanakan inisiatif ini?
Langkah-langkah/
strategi apa yang dilakukan inovator dalam memobilisasi sumber daya internal
maupun eksternal?
Bagaimana
keberlanjutan sumber daya yang digunakan dalam inovasi ini ? Apakah hingga saat
ini sumber daya masih tersedia?
Jawaban
Sumber
daya manusia yang terkait antara lain, pengelola program Promosi Kesehatan di UPT Puskesmas Pameungpeuk, yang berkoordinasi
dengan lintas program ( petugas sanitarian, petugas gizi , petugas kesehatan
ibu dan anak, petugas imunisasi dan lainnya), yang bersama-sama melakukan
pembinaan dan fasilitasi kepada warga
kecamatan pameungpeuk. Dimana beberapa warga dilatih menjadi kader
kesehatan sebagai kader
kesehatan KIPER BIRU.
Selain itu pengelola program TB
juga berkoordinasi dengan lintas sektor dalam hal ini aparatur desa dan UPT
terkait yang ada di kecamatan Pameungpeuk
yang semuanya mendukung dengan baik.
Dukungan
anggaran pada awalnya berasal dari dan Bantuan Operasional Kesehatan mulai
untuk melakukan pendampingan dan fasilitasi awal, yang selanjutnya untuk
pelaksanaan kegiatan semua berasal dari LSM
LKNU yang peduli terhadap pemberantasan penyakit TB Paru
yang mereka tetapkan dan sepakati bersama
dalam kegiatan investigasi kontak TB. Dan saat ini
dukungan dana dari BOK hanya diperuntukan untuk transport petugas dalam
melakukan pembinaan dan monitoring.
Inovasi
KIPER BIRU dilaksanakan secara
bertahap dan berkelanjutan hingga sampai saat ini tetap bisa berjalan dengan
baik, sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
Jelaskan
apakah dan bagaimana inovasi ini berkelanjutan, (meliputi aspek-aspek sosial,
ekonomi, dan yang berhubungan dengan lingkungan)
Jawaban
Dalam
menunjang implementasi inovasi ini kelembagaan yang dikembangkan adalah kader kesehatan kiper biru,
dimana kader kiper biru sebagai pelaku utama
untuk menjaring terduga TB, memantau pengobatan TB
menginvestigasi kontak TB di wilayah kecamatan pameungpeuk.
Menjelaskan
aktivitas pelaksanaan kegiatan inovasi dari persiapan pelaksanaan sampai hasil
yang diharapkan
Jawaban
- . Sosialisasi; kepada warga masyarakat kecamatan pameungpeuk
- Survei Mawas Diri; upaya untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang ada di kecamatan pameungpeuk sesuai fakta;
- Musyawarah petugas kesehatan ; pertemuan petugas program dan manajemen puskesmas untuk membahas upaya yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalahan penyakit TB;
- . Kesepakatan dengan LSM LKNU; untuk menetapkan sumber dana bagi pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pelatihan kader KIPER BIRU dalam upaya memecahkan permasalahan penyakit TB yang ada di wilayah kerja puskesmas pameungpeuk;
- Pelaksanaan penyuluhan; yaitu penyuluhan yang dilakukan oleh petugas program maupun petugas kader KIPER BIRU dalam penyampaian pengetahuan tentang penyakit TB Paru;
- Peran KIPER BIRU di Posyandu; melibatkan kader posyandu untuk sosialiasasi penyakit TB Paru pada semua masyarakat yang hadir dalam posyandu
- Media Komunikasi; membuat grup WA sebagai upaya untuk memudahkan konsultasi dan komunikasi antar sesama kader dan petugas program TB Paru, bahkan dengan petugas puskesmas sebagai pembina, serta untuk mempromosikan kegiatan -kegiatan yang dilakukan oleh para kader dan petugas program peduli kesehatan.
Dampak
Apakah
inovasi ini telah dievaluasi secara resmi skala dampaknya melalui evaluasi
internal atau ekternal misalnya evaluasi yang dilakukan oleh APIP atau Lembaga
lain yang relevan
Jawaban:
Ya (evaluasi dilakukan secara internal)
Jelaskan
bagaimana inovasi ini dievaluasi dan dampaknya pada:
- Target/ kelompok
sasaran
- Kelompok masyarakat di
luar sasaran
- Aspek tata pemerintahan instansi (misalnya efisiensi anggaran, perbaikan proses bisnis, kolaborasi antar satuan unit kerja/ atau perangkat kerja/atau pemangku kepentingan lainnya, tingkat akuntabilitas)
Target/
kelompok sasaran : target sasaran adalah
semua pasien TB Paru di investigasi kontak oleh kader kiper biru, semua pasien
TB yang berobat di pantau pengobatannya supaya tidak terjadi Los Follw Up /berhenti pengobatan yang
berakibat akan kegagalan pengobatan dan resistensi pengobatan TB Paru, yang
dapat mengakibatkan meningkatkan penularan penyakit TB Paru kepada warga
masyarakat yang lain.
Kelompok
masyarakat di luar kelompok sasaran : termotivasi
untuk hidup sehat tanpa TB.
Aspek
Tata Pemerintahan; diharapkan inovasi ini berdampak efektif dalam memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri, sehingga dengan perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat mampu mempertahankan kondisi sehat melalui upaya preventif dan promotive
dan terhindar dari sakit, sehingga beban biaya yang ditimbulkan akibat sakit
bisa diminimalkan, dan produktifitas meningkat.
Indikator-indikator apa yang digunakan dalam evaluasi
Jawaban
- Telah tersusunnya identifikasi masalah kesehatan yang
ada di kecamatan pameungpeuk
dan rencana aksi upaya pemecahan masalahnya;
- Telah terbentuk kader kesehatan di kecamatan pameungpeuk;
- Telah terjalin kerjasama dan kolaborasi yang berkelanjutan antara lintas program dan lintas sector, yang melibatkan berbagai profesi;
- Terlaksananya inovasi KIPER BIRU yang berkelanjutan.
Gambarkan
dari hasil evaluasi tersebut
Jawaban:
Adapun
hasil evaluasi dari pelaksanaan inovasi tersebut;
- Perubahan paradigm penyakit TB di masyarakat sudah terasa
dan masih harus terus ditingkatkan dan di bina;
- Peningkatan pencapaian sasaran terduga TB naik secara signifikan dengan adanya bantuan kader KIPER BIRU perlu di pertahankan dan di tingkatkan
- Dukungan anggaran kegiatan perlu ditingkatkan.
- Dukungan dari LSM perlu di pertahankan, karena dengan dukungan LSM Kader KIPER BIRU mendapat keuntungan dari terjun langsung kelapangan door to door pemeriksaan investigasi kontak.
Keterlibatan Pemangku
Kepentingan
Jelaskan
pemangku kepentingan mana yang terlibat, dan apa peran dan kontribusi mereka
dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi inovasi ini.
Jawaban
Inovasi
KIPER BIRU ini dengan semangat
sinergitas dan kolaborasi, tentu banyak sekali para pihak yang terlibat dan
dilibatkan sejak awal perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi;
Pemerintah;
Pemerintah desa, pemerintah kecamatan, dan UPT terkait;
Media : partner lokal dan media online.
Pelajaran Yang Dipetik
Gambarkan
pelajaran apa yang dipetik, serta usulan ide inovasi ini dapat ditingkatkan
lebih lanjut, atau gambarkan kekhususan inovasi yang membuat inovasi ini hebat,
yang membawa perubahan yang lebih cepat dan lebih luas.
Jawaban
MANFAAT
BESAR INOVASI KIPER BIRU
- Inovasi bersifat partisipatif masyarakat
- Efisien dalam anggaran pemerintah
- Perubahan paradigma secara penyeluruh
- Peran serta aktif lintas sector
- Bermanfaat besar bagi peningkatan kualitas kesehatan di masyarakat
- Dapat di kembangkan di seluruh daerah secara berkelanjutan
Dokumentasi Kegiatan
1. Pembentukan inovasi KIPER BIRU
Mengetahui
Jeje Jenal
Abidin, S.STP,M.Si |
Pameungpeuk , 1 Desember 2020 Kepala UPT Puskesmas Pameungpeuk
Hj. Tuti
Sutiamah, SST,SKM
|
Belum ada Komentar untuk "KIPER BIRU (KITA PERANGI PENYAKIT TB PARU)"
Posting Komentar